On Time

19 Jun

Katanya, untuk bisa menjadi seseorang yang sukses, maka seseorang harus memiliki komitmen terhadap dunianya. Membangun sebuah komitmen terhadap segala hal yang dilakukannya, sekecil apa pun hal tersebut. Komitmen terhadap segala jenis hubungan yang sedang dijalani, mulai dari hubungan profesional hingga hubungan yang sifatnya pribadi.

Kali ini saya ingin membahas mengenai wujud paling sederhana dari sebuah komitmen. Sebuah wujud komitmen yang seringkali terlupakan. On time.

Wujud paling sederhana dari sebuah komitmen adalah dengan datang on time pada setiap janji pertemuan yang dilakukan. Well, sesekali datang terlambat untuk alasan yang rasional bisa termaafkan. Seseorang yang datang on time akan memberikan kesan bahwa dia menghargai orang lain yang menunggunya dan dapat dipercaya. Sebaliknya, seseorang yang sering datang terlambat, meski pada sebuah acara yang sifatnya informal sekalipun, menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki kecenderungan tidak menghargai orang lain, menyepelekan hubungannya dengan orang lain, dan tidak bisa memegang janjinya sendiri.

Beberapa hari yang lalu saya dihadapkan pada sebuah pengalaman yang kurang menyenangkan mengenai masalah on time. Jadi ceritanya, saya dan seorang teman lama saya janjian di sebuah mall pada jam tertentu. Setelah saya dibuat menunggu selama hampir 1 jam, sang teman lama mengabarkan kalau dia tidak bisa datang. Biasanya, saya memberikan toleransi untuk kebiasaan buruk teman saya ini, memaafkannya dan mencoba untuk mengerti bahwa mungkin ada urusan lain yang lebih penting ketimbang saya sehingga dia terpaksa membuat saya menunggu untuk akhirnya menerima jawaban tidak.

Tapi kali ini berbeda. Saya sedang berada di titik dimana saya lelah menghadapi kebiasaan buruk teman saya ini. Saya sedang berada pada puncak kejenuhan saya menghadapi kecenderungan teman saya menganggap remeh hubungannya dengan saya, meskipun kami hanya sebatas teman, bukan sahabat apalagi pacar.

Mungkin saya yang sedang over sensitive. Mungkin juga saya terlalu mengambil pusing masalah ini. Tapi yang jelas, sejak kejadian itu, saya mulai mempertimbangkan kembali hubungan saya dengan teman saya tersebut.

Saya mulai mempertanyakan kembali apakah setiap hal yang selama ini saya lakukan untuknya worthed atau tidak. Ya… ya…, saya tahu memang tidak seharusnya saya menghitung setiap hal yang saya lakukan kepada orang lain, tapi bukankah manusia merupakan makhluk yang kalkulatif sehingga kecenderungan untuk menghitung baik secara ekonomis, statistik, atau matematis selalu ada?

Saya mulai mempertanyakan kembali seperti apa posisi saya di mata dia. Kebiasaannya membatalkan janji tiba-tiba dan datang terlambat membuat saya mengambil kesimpulan bahwa saya tidak cukup berharga di matanya. Segitu tidak berharganya hingga saya tidak layak mendapat komitmen dalam hubungan pertemanan kami darinya.

Okay… saya tahu menulis dalam keadaan emosional seperti sekarang ini memang tidak pernah baik untuk saya. Tapi kali ini saya ingin mengingatkan saja kepada kamu—siapa pun yang saat ini sedang membaca tulisan ini, bahwa ketepatan waktu bisa memberikan efek yang sangat fatal untuk kamu. Seseorang bisa saja menoleransi keterlambatan kamu, tapi semakin tinggi frekuensi keterlambatan kamu, bisa membuat seseorang mengambil kesimpulan mengenai seberapa besar kualitas komitmen yang kamu miliki terhadap orang (atau hal) tersebut.

P.S. Gambar diambil dari sini!

24 Responses to “On Time”

  1. Adhie // DesainQu June 19, 2010 at 11:56 pm #

    Sedikit jauhi dia sebagai sanksi atas sikap buruknya. Lagipula, teman kan ngga cuma dia doang 😀

  2. warm June 20, 2010 at 4:18 am #

    ah saya suka eneg kalo janjian ga tepat waktu
    mungkin sesekali temenmu itu ditegur saja,
    biar tau kalo kelakuannya merugikan
    itu juga kalo mau masih dianggap sbagai teman
    toh demi kebaikan bersama
    🙂

  3. sunarnosahlan June 20, 2010 at 7:47 am #

    janjian nggak tepat waktu sangat menyebalkan, namun repotnya tradisi kita yang satu ini sangat sulit untuk berubah

  4. ImUmPh June 20, 2010 at 9:34 am #

    Sabar…. mungkin memang lagi ada cara yang penting banget.
    Sebagai gantinya minta ditraktir aja, truz dia disuruh janji lagi ga bakal telat ato membatalkan janji begitu saja. Klo terjadi lagi suruh traktir 2x lipat. hehehehe
    Hanya sekedar ide doank! 😀

  5. Agung Pushandaka June 20, 2010 at 3:41 pm #

    Wah, kalau saya sih, ada orang telat 15 menit saja sudah saya tinggal, apalagi sampai 1 jam! Soalnya saya jarang banget terlambat, kecuali ada force majeure. 🙂

  6. didot June 21, 2010 at 10:30 am #

    saya punya teman yg masalahnya sama juga kek gini sen. biasanya buat mengatasi masalah ini,sebaiknya kita bersikap antisipatif,sebelum jalan saya selalu menelpon dulu,sudah jalan atau belum? kalau sudah jalan baru saya jalan. lebih amannya telepon kerumahnya (barangkali dia bohong udah jalan atau belum),atau kalau benar2 janji penting,saya jemput dia satu atau dua jam lebih dulu kerumahnya,memastikan dia bangun dan juga udah mandi dll.

    tapi saya memang sudah maklum dengan kebiasaan telat kawan saya yg satu ini,karena teman udah lama,dan dia baik dalam hal kesetiakawanan ,makanya saya tetap melihat dari sisi positifnya saja.

    saya juga setuju on time itu sangat perlu banget,saya dulu sering majuin jam 15 menit biar gak telat,ternyata setelah ikut training sebuah workshop ,saya baru tau itu adalah bagian dari niat saya untuk tidak menghargai waktu,jadi saya juga perbaiki diri saya dengan berusaha on time selalu.

    prinsip saya,lebih baik kita yg nunggu daripada bikin orang lain nunggu 🙂

  7. mikow June 21, 2010 at 2:27 pm #

    ya tergantung alasan si teman jg sih, kalo emang diluar kuasa dia mo apa lagi? 🙂

  8. orange float June 21, 2010 at 7:39 pm #

    menunggu memang menjenuhkan, sabar…. sabar…. 🙂

  9. betea2005 June 21, 2010 at 8:09 pm #

    Untungnya ane termasuk orang yg disiplin….selalu Ontime yang jelas….
    Memang menunggu pekerjaan yang paling menyebalkan…dinikmati saja… (maksudnya pulang lagi aja kalo janji gak dtg2,hihih)

    salam kenal …. 🙂

  10. hellgalicious June 22, 2010 at 10:11 am #

    emang deh paling males kalo ngadepin temen yang kek gitu
    ckck

  11. nd June 23, 2010 at 5:41 pm #

    Saya pernah menunggu selama 2 jam didepan sebuah tempat kursus hanya untuk mendaftar kursus bareng si teman. Alasannya datang terlambat karena “duh maaf tadi mandi dulu”. Sebal setengah mampus.

    • senny June 24, 2010 at 10:39 am #

      mandi 2 jam ya? err…. mandi macam apa itu? *alasan yang ga logis

  12. dhodie June 24, 2010 at 2:35 pm #

    Makjleb nih… duluuu sekali *satu dua tahun lalu =)* saya punya kebiasaan yang sama, jarang on time.. Alasannya sih gak pengen nunggu kalau janjian. Tetapi setelah beberapa kali telat padahal dalam posisi saya diharapkan untuk tidak telat, akhirnya saya mengerti mengapa telat menjadi sesuatu yang sensitif untuk banyak orang. Dan saya belajar untuk on time saat ini *nah looh gw jadi curcol*

    Eh baidewei, kalau memang seringkali dia gak on time mah lebih baik ditanyain langsung aja Sen.

  13. Indahnya Kebersamaan June 25, 2010 at 8:50 am #

    Indonesia bangets dah yang namanya jam karen itu

  14. online49 June 25, 2010 at 8:51 am #

    Thank for you friend

  15. Indahnya Kebersamaan June 25, 2010 at 8:57 am #

    Wah klo ontime indonesia bisa dibilang paling susah bu ghhehehe

  16. Daiichi June 26, 2010 at 7:22 pm #

    Wah bener tuh On time harus jadi budaya.. Soalnya Nunggu mang ngebosenin banget

  17. Goda-Gado July 1, 2010 at 4:23 pm #

    mengharapkan org lain yg tidak bisa terlalu kita harapkan, maka sikap kita adlah sabar dan bersabar..

  18. kips July 5, 2010 at 1:45 am #

    Ya, setuju banget bahwa sebuah komitmen itu sangat penting keberadaanya 😀

  19. ocy July 8, 2010 at 7:01 pm #

    emang seharusnya gtu,,
    n ane ndiri dah nyoba,,,
    kadang bisa kadang kagak,,
    hehehe

  20. neorenggana July 15, 2010 at 10:57 am #

    betul sekali, kita dihargai apabila sudah tau cara menghargai orang lain 😀 salam kenal

  21. bSakti85 July 16, 2010 at 8:30 pm #

    blogwalking bro 😀

  22. ichanx July 17, 2010 at 6:05 pm #

    on time? berat euy…. *pemalesan* :))

  23. wulan aquariyanti July 23, 2010 at 9:27 am #

    I couldn’t agree more! Yang beginian emang bikin emosi. Dibiarin malah ngelunjak.

Leave a comment