Rebound Guy[s]

11 May

Tadi sore terjebak dalam sebuah pembicaraan dengan Zhe. Awalnya siy gue cuma mau bilang kalo beberapa hari yang lalu gue ketemu Mr. R, tapi Zhe kesulitan untuk mengingat Mr. R, sementara gue yakin banget kalo gue sempet ngenalin Mr. R ini ke Zhe. Sedikit konfrontasi antara gue yang ngotot pernah banget ngenalin Mr. R ke Zhe dan Zhe yang ngotot ngga pernah kenal Mr. R yang gue maksud sampai akhirnya Zhe bilang…

“OKay deh ngga penting siapa itu Mr. R, sekarang yang penting itu apa posisi Mr. R di hidup lo?”

Sempet mikir sebentar untuk cari kata yang pas untuk menggambarkan posisi Mr. R dalam hidup gue sampai akhirnya gue STUCK pada kata intermezzo. Dan pembicaraan pun bermulai dari sini. Sebuah pembicaraan yang menyadarkan gue bahwa…

Gue memiliki banyak sekali pria-pria rebound dalam hidup gue, bukan karena gue LAKU tapi karena gue selalu punya cara yang MANIPULATIF untuk mendapatkan pria mana pun yang gue mau sebagai rebound (ini cuma berlaku untuk rebound guys ya!)

Setiap kali gue patah hati, terluka, sakit, atau bahasa lain yang menggambarkan rasa sakit yang sama, gue selalu mencari pria-pria yang bersedia menjadi rebound gue.

Kalau setiap kali gue mendapatkan rebound gue, gue ngga akan mempertahankannnya lebih dari 1 bulan (kebanyakan malah cuma bertahan sekitar semingguan)

Kalau eksistensi pria-pria rebound itu dalam hidup gue cuma sebagai pelarian, pelampiasan akan rasa sakit gue. Karena gue selalu berpikir kalau rasa sakit gue karena cinta bisa disembuhkan dengan mencari pelarian.

Eksistensi pria-pria rebound dalam hidup gue cuma sebagai sebuah persembunyian dari rasa takut gue akan kegagalan, ketakutan gue akan tidak akan pernah lagi memiliki seorang pendamping.

Mereka, pria-pria rebound gue, adalah suatu akibat dari pikiran dangkal gue bahwa dengan khadiran mereka, rasa kesepian ini akan hilang begitu saja, tapi lalu ternyata ngga semudah itu mengusir rasa kesepian ini.

Lalu setelah gue bosen dengan satu rebound, gue bakalan berpinah, mencari rebound yang lain, dan terus seperti itu. Berganti dari satu rebound ke rebound yang lain sampai akhirnya gue bosen, gue lelah bermain dengan hati gue sendiri, lalu gue memutuskan untuk sendiri, untuk menikmati kesendirian gue, dan (biasanya) pria datang di saat gue sedang menikmati kesendirian gue.

Lalu gue mulai sadar bahwa gue pengecut. Bahwa selama ini gue telah terbiasa menjadikan orang lain sebagai tempat persembunyian gue dari kenyataan.

Kebiasaan buruk memang. Tahu banget harus SESEGERA mungkin dihentikan.

Tapi kali ini biarkan gue bermain dengan hati gue, bermain dengan mereka yang gue sebut… REBOUND GUYS

23 Responses to “Rebound Guy[s]”

  1. petra May 11, 2009 at 2:33 pm #

    well,
    andai gw juga bisa, sen 😛

  2. ampun deh May 11, 2009 at 3:17 pm #

    playgirl

  3. senny May 11, 2009 at 3:36 pm #

    @petra: justru gue ngga mau bisa, pet

    @ampun deh: ngga ngelak deh…

  4. achoey May 11, 2009 at 4:19 pm #

    dan kau hebat
    karena segera mengakhiri petualangan semu itu 🙂

  5. Raffaell May 11, 2009 at 5:20 pm #

    Owh gitu ya, aku fikir itu dalam kewajaran gimana gitu, tapi aku salut juga bisa jujur begini, hehehe berarti keinginan untuk berubah dan serius untuk memperbaiki diri ada…

    Aku bilang itu wajar karena manusia itu selalu melalui proses, proses untuk mengenali karakter seseorang dan memilih yang terbaik untuk dirinya sendiri….

    Tapi kalo alesanya karna diri ini pengecut, hmmm nice introspection it think…

  6. antokoe™ May 12, 2009 at 2:27 am #

    sadar, wake-up, bangun and restart

  7. Masenchipz May 12, 2009 at 3:19 am #

    Kadang kesenderian itu lebih indah saat2 bersama 🙂

  8. Bang Aswi May 12, 2009 at 5:10 am #

    sebuah pelajaran berharga dari pengalaman yang luar biasa, sen

  9. .lala May 12, 2009 at 5:18 am #

    nge-dunk lebih keren drpd nge-rebound senn.. hehe

  10. Filsuf Kesasar May 12, 2009 at 5:43 am #

    Karena gue selalu berpikir kalau rasa sakit gue karena cinta —> Love will never ever ever harm you. Other feelings surrounding it will. So, start giving your love and stop expecting.

  11. afwan auliyar May 12, 2009 at 6:07 am #

    wew… ternyata 🙂

  12. senny May 12, 2009 at 7:17 am #

    @achoey: moga-moga bisa secepatnya berakhir

    @antokoe: udah sadar, udah bangun, udah wake up, tapi belum restart

    @bang aswi: terima kasih, bang

    @lala: mendingan nge-steal, la… halah naha jadi ka basket?

    @filsuf kesasar: okay, I’ll try

    @afwan: ternyata oh ternyata…

  13. Original Pics May 12, 2009 at 7:48 am #

    kek gimana tuh rasa hatinya yg jadi korban reboundnya 🙂

  14. Aki May 12, 2009 at 7:59 am #

    Euleuh geuning….

    euleuh kunaon atuh ki?

  15. senny May 12, 2009 at 8:00 am #

    @Rafaell: makanya HARUS berubah

    @masenchipz: tapi kadang kesendirian ngga menyenangkan sama sekali

    @original pics: waduih, ngga kepikiran sampe situ

  16. mata May 12, 2009 at 8:44 am #

    hahahaha…ampun deh komennya
    baru tau kalau senny tuh play girl :p

  17. senny May 12, 2009 at 11:40 pm #

    hahaha…. mata kok malah komentarin comment-nya yah?

    ah udah ah, case closed haha 😛

  18. riandragon May 13, 2009 at 12:01 pm #

    ckckckckkckck

    jadikan itu pengalaman yang berarti.

    pastinya… thx

  19. natazya May 13, 2009 at 4:20 pm #

    nyeeeeettt ga bagussssssssssssss

    jarang ada gunanya ribon ribon an

    panjangin dulu tu rambut!!! trus ribon!!! pengen liat gw :p

  20. Itik Bali May 13, 2009 at 10:42 pm #

    ga papa lagi mbak..
    menunjukkan superioritas cewe
    he..he

    salam kenal ya..
    salam amis dari itik manis

    tapi itu sebenernya menyakiti diri sendiri juga siy

  21. mrpall May 14, 2009 at 12:51 am #

    klo i juga bisa asik tuh….

  22. Cadink May 14, 2009 at 1:23 am #

    Pertama-X , salam kenal yach..

    salam kenal juga 😉

  23. senny May 14, 2009 at 2:14 am #

    @natazya: hehe… eta mah ribon pita ateuh eceu!

    @mrpall: asyik buat dijadiin rebound?? yuk! 😉

Leave a reply to senny Cancel reply