Tadi sore terjebak dalam sebuah pembicaraan dengan Zhe. Awalnya siy gue cuma mau bilang kalo beberapa hari yang lalu gue ketemu Mr. R, tapi Zhe kesulitan untuk mengingat Mr. R, sementara gue yakin banget kalo gue sempet ngenalin Mr. R ini ke Zhe. Sedikit konfrontasi antara gue yang ngotot pernah banget ngenalin Mr. R ke Zhe dan Zhe yang ngotot ngga pernah kenal Mr. R yang gue maksud sampai akhirnya Zhe bilang…
“OKay deh ngga penting siapa itu Mr. R, sekarang yang penting itu apa posisi Mr. R di hidup lo?”
Sempet mikir sebentar untuk cari kata yang pas untuk menggambarkan posisi Mr. R dalam hidup gue sampai akhirnya gue STUCK pada kata intermezzo. Dan pembicaraan pun bermulai dari sini. Sebuah pembicaraan yang menyadarkan gue bahwa…
Gue memiliki banyak sekali pria-pria rebound dalam hidup gue, bukan karena gue LAKU tapi karena gue selalu punya cara yang MANIPULATIF untuk mendapatkan pria mana pun yang gue mau sebagai rebound (ini cuma berlaku untuk rebound guys ya!)
Setiap kali gue patah hati, terluka, sakit, atau bahasa lain yang menggambarkan rasa sakit yang sama, gue selalu mencari pria-pria yang bersedia menjadi rebound gue.
Kalau setiap kali gue mendapatkan rebound gue, gue ngga akan mempertahankannnya lebih dari 1 bulan (kebanyakan malah cuma bertahan sekitar semingguan)
Kalau eksistensi pria-pria rebound itu dalam hidup gue cuma sebagai pelarian, pelampiasan akan rasa sakit gue. Karena gue selalu berpikir kalau rasa sakit gue karena cinta bisa disembuhkan dengan mencari pelarian.
Eksistensi pria-pria rebound dalam hidup gue cuma sebagai sebuah persembunyian dari rasa takut gue akan kegagalan, ketakutan gue akan tidak akan pernah lagi memiliki seorang pendamping.
Mereka, pria-pria rebound gue, adalah suatu akibat dari pikiran dangkal gue bahwa dengan khadiran mereka, rasa kesepian ini akan hilang begitu saja, tapi lalu ternyata ngga semudah itu mengusir rasa kesepian ini.
Lalu setelah gue bosen dengan satu rebound, gue bakalan berpinah, mencari rebound yang lain, dan terus seperti itu. Berganti dari satu rebound ke rebound yang lain sampai akhirnya gue bosen, gue lelah bermain dengan hati gue sendiri, lalu gue memutuskan untuk sendiri, untuk menikmati kesendirian gue, dan (biasanya) pria datang di saat gue sedang menikmati kesendirian gue.
Lalu gue mulai sadar bahwa gue pengecut. Bahwa selama ini gue telah terbiasa menjadikan orang lain sebagai tempat persembunyian gue dari kenyataan.
Kebiasaan buruk memang. Tahu banget harus SESEGERA mungkin dihentikan.
Tapi kali ini biarkan gue bermain dengan hati gue, bermain dengan mereka yang gue sebut… REBOUND GUYS
well,
andai gw juga bisa, sen 😛
playgirl
@petra: justru gue ngga mau bisa, pet
@ampun deh: ngga ngelak deh…
dan kau hebat
karena segera mengakhiri petualangan semu itu 🙂
Owh gitu ya, aku fikir itu dalam kewajaran gimana gitu, tapi aku salut juga bisa jujur begini, hehehe berarti keinginan untuk berubah dan serius untuk memperbaiki diri ada…
Aku bilang itu wajar karena manusia itu selalu melalui proses, proses untuk mengenali karakter seseorang dan memilih yang terbaik untuk dirinya sendiri….
Tapi kalo alesanya karna diri ini pengecut, hmmm nice introspection it think…
sadar, wake-up, bangun and restart
Kadang kesenderian itu lebih indah saat2 bersama 🙂
sebuah pelajaran berharga dari pengalaman yang luar biasa, sen
nge-dunk lebih keren drpd nge-rebound senn.. hehe
Karena gue selalu berpikir kalau rasa sakit gue karena cinta —> Love will never ever ever harm you. Other feelings surrounding it will. So, start giving your love and stop expecting.
wew… ternyata 🙂
@achoey: moga-moga bisa secepatnya berakhir
@antokoe: udah sadar, udah bangun, udah wake up, tapi belum restart
@bang aswi: terima kasih, bang
@lala: mendingan nge-steal, la… halah naha jadi ka basket?
@filsuf kesasar: okay, I’ll try
@afwan: ternyata oh ternyata…
kek gimana tuh rasa hatinya yg jadi korban reboundnya 🙂
Euleuh geuning….
euleuh kunaon atuh ki?
@Rafaell: makanya HARUS berubah
@masenchipz: tapi kadang kesendirian ngga menyenangkan sama sekali
@original pics: waduih, ngga kepikiran sampe situ
hahahaha…ampun deh komennya
baru tau kalau senny tuh play girl :p
hahaha…. mata kok malah komentarin comment-nya yah?
ah udah ah, case closed haha 😛
ckckckckkckck
jadikan itu pengalaman yang berarti.
pastinya… thx
nyeeeeettt ga bagussssssssssssss
jarang ada gunanya ribon ribon an
panjangin dulu tu rambut!!! trus ribon!!! pengen liat gw :p
ga papa lagi mbak..
menunjukkan superioritas cewe
he..he
salam kenal ya..
salam amis dari itik manis
tapi itu sebenernya menyakiti diri sendiri juga siy
klo i juga bisa asik tuh….
Pertama-X , salam kenal yach..
salam kenal juga 😉
@natazya: hehe… eta mah ribon pita ateuh eceu!
@mrpall: asyik buat dijadiin rebound?? yuk! 😉