Beberapa hari yang lalu, seorang teman menawarkan saya untuk membuat customize shirt dengan harga yang didiskon 50% khusus untuk saya. Saya yang seorang impulsive buyer sejati tentunya sangat tertarik dengan tawarannya tersebut, sampai akhirnya teman saya itu bertanya mengenai slogan apa yang ingin saya cetak di kaus tersebut.
Beberapa dari kamu mungkin akan berpikir bahwa ini hanyalah sebuah kaus, lalu memasang slogan apa pun yang ada di pikiran kalian pertama kali, tapi buat saya, ini bukan hanya sekedar kaus. It’s not just a shirt, it’s about self labeling.
Lebay? Mungkin juga sih, tapi beberapa hari sebelumnya (eh apa beberapa minggu sebelumnya yah?) saya melalui pengalaman mencela customize shirt.
Jadi waktu itu saya sedang ngopi-ngopi cantik dengan seorang sahabat di sebuah mall yang lumayan happening di Bandung (sok gaul!). Di tengah-tengah obrolan rada serius kami mengenai pekerjaan, konsentrasi saya terganggu dengan kehadiran seorang anak laki-laki memakai kaus bertuliskan “Ganteng Seperti Ayahnya”.
Saya: “Bok, lo lihat deh anak itu?”
Dia: “Ih bokapnya pede banget ya?”
Saya: “Bapaknya yang narsis, anaknya yang jadi korban.”
Dia: “Kalo gue punya anak jangan sampai deh dikasih baju yang begituan, kayak nggak ada baju lain yang lebih bagus aja desainnya.”
Okay, saya tahu pembicaraan tersebut terdengar judgmental, tapi yang ingin saya sampaikan di sini adalah: untuk beberapa orang (seperti saya dan sahabat saya misalnya), desain sebuah kaus turut berperan aktif dalam menentukan kesan apa yang ingin disampaikan oleh si pemakai kaus tersebut.
Jadi ketika pikiran pertama saya jatuh pada slogan “Natural Born Bitch”, maka saya langsung membuang jauh-jauh pikiran tersebut. Pertama, karena saya tidak yakin bahwa saya seorang natural born bitch, saya hanya seorang perempuan yang sangat suka mempergunakan kelebihannya sebagai perempuan untuk mendapatkan beberapa kemudahan dalam hidup (seperti guess list dan free flow di sebuah club waktu saya masih muda, labil, dan gaul). Kedua, kalaupun saya memang seorang natural born bitch, saya tidak bangga sama sekali akan hal tersebut.
Slogan selanjutnya yang ada di pikiran saya adalah “Not Single But Available”. Lagi-lagi ide tersebut harus ditolak mentah-mentah mengingat konsekuensi yang (mungkin) akan saya terima setelah memakai kaus tersebut.
Setelah itu muncul berbagai jenis slogan dalam pikiran saya, slogan yang saya pikir akan menjadi lucu atau bagus untuk desain sebuah kaus, tapi pada akhirnya slogan tersebut berakhir pada kategori trash karena tidak ada satu pun slogan yang cukup bagus untuk saya pakai atau sangat merepresentasikan diri saya.
Perkara kaus tersebut membuat saya jadi berpikir jangan-jangan selama ini saya tidak benar-benar mengenali diri saya. Buktinya, untuk membuat sebuah slogan di kaus yang akan saya kenakan dan melabeli diri saya saja, saya kebingungan. Dan kamu tahu apa yang terjadi selanjutnya? Saya langsung dilanda galau resah tak berarah karenanya, menguatkan image saya yang seorang drama queen ini.
Kemarin, seorang teman memberi ide untuk memasang slogan “Pelacur Ide” di kaus saya. Ide yang menurut saya sangat brilian karena (ugh, hate to say this) saya memang seorang pelacur ide yang sibuk membuat ide ini dan itu, tapi selalu berhenti pada tahap mengenali ide dan tidak pernah sukses memperkosa ide tersebut. Hey, pekerjaan saya kan memang membuat ide! (excuse)
Pelacur ide memang sebuah slogan yang sangat merepresentasikan diri saya sih, tapi lagi-lagi ide brilian teman saya itu saya masukan ke dalam kategori trash. Alasannya adalah karena saya sama sekali tidak bangga menjadi seorang pelacur ide dan saya sangat percaya bahwa apa yang kamu tulis adalah doa, dan saya tentu tidak senaif itu mendoakan diri saya untuk selamanya menjadi pelacur ide.
So guys, ada ide slogan apa yang sebaiknya saya pasang di kaus saya?
And if you were me, what kind of slogan you would like to put on your shirt?
kalo tulisannya: “Makhluk Tuhan Yang Paling Seksi” gimana?
eh rada aneh juga comment pertama di blog sendiri ;D
nanti disangka fans berat rep cinta…
tapi gak salah kok bwt dicoba hee
coba deh: “Makhluk Tuhan Yang Paling Sensi”.
gini aja “I’m not sexy but very very sexy”
haha… am I?
*blushing
kalo saya punya usul slogannya “I’m sexy blogger”
“I’m not like what you see”
atau
“I’m not like what you think”
sederhana banget sih sen, tapi buat gw kata-kata ini bakal berguna banget buat bikin orang mikir lagi. incase, lo lagi diliatin orang dan orang itu mikir tentang lo, tapi semuanya terbantahkan dengan tulisan itu..hehe. tapi kayanya ga akan kepake yah?
yu mariii…
deuh, ganti theme…
bagus…tulisannya tahoma. gw suka 🙂
atau “apa liat-liat??”
hehe, kaya tag line blognya Lala
hihiiiiiiiii
jangan deh, entar dia nuntut royalti
hahaha,,
shelly damang???
ah gue terlalu manis untuk pake slogan galak hahaha
please dial this.
Kalo soal ide kayaknya harus bertapa dulu di WC hahahah. pusing-pusing Tulis aja “Aneh Ya…?” hahahahh
IDAMAN KAUM ADAM aja sen!!! wakwkwkakw
bah… coba pertimbangkan ini: “Please, Rape Me.”
aduh chanx, gue kan ga senarsis lo
hmmm…yang natural born bitch koq sepertinya menggoda…jadi pengen nyetak untuk dijual di toko sayah…
*)nyuri ide mode on
royalti?
Cari ide yang rada2 jitu memang susah kl lagi benar2 diperlukan 😀
Salam.
kalo saya…
“Cowo Korban para Wanita”
cocok menggambarkan idup cinta saya
“beginilah cinta, penderitaannya tiada akhir”
Hmm…
“Feel affection not love…”
mungkin itu adalah kata hati saya…
arti cinta yang sesungguhnya
another thing yang bisa membuat lo diperhatikan orang, tapi tak akan “dijailin” ama cowok:
“Yes, I’m Transexual. So?”
huahaha… tp menurunkan pasaran kalo begitu sih
udah turun kan?
sederhana aja buat gw.
“Awaz, Orang Alim”
*haha, kabuur keburu dijitak Senny* 🙄
Hmm..Saya mau bikin kaus bertuliskan ‘Pembaca Setia Blog Pushandaka”
Kamu pakai ya, kalau lagi ngopi. Oh ya, kamu bikin saja slogan tentang hobi ngopimu. Misalnya, “Apa pun yang terjadi, saya tetap ngopi!”
Hehe..
tadinya sih pengen bikin “If I never get enough caffeine, I’ll get no work done today” tapi ntar kalo dibaca si boss gawat
sayah mah udah ga peduli tulisan yang ada di kaos, sayah cuma mikirin ada ga ukuran kaos yang cukup… itu aja.
gimana kalo tulisannya “horee kaos ini cukup, berarti sayah tidak gendut”… bahasa inggrisnya apa tuh non
berkunjung…..
tulis saja nama sendiri, khan label….
hanya karena kaus akhirnya membuat perkara saja, mendingan mikir yang lain
ga ada ide sih, Sen.. tapi,
Gw suka bgt sama kaos anak jurnalistik di kampus gw yang tulisannya,
“I have a deadline last nite, that’s why i look so messy today”
(bener ga sih bahasa inggrisnya? ya, pokoknya intinya gitu.)
heuheu
jangan pikirkan tulisan apa yang ada di kaos… tappi pikirkanlah gundukan-gundukan yang ada di balik kaos tersebut…
Weleh mau dong sama yang ngasih diskon 50%.. Da kebetulan saia ge sedang bikin customize shirt.
kalo saia kepengen tag yang ada di blog saia aja, biar lebih nge-brand (dibaca: ngebren da asa aneh)
kasian banget itu anak dimanfaatin buat iklan ayahnya.
sebelumnya, tos dulu buat ontohod karena benar sekali adanya orang2 berpostur tebal sudah cukup bersyukur kalo ada ukurannya :D. tapi kalo disuru nulis slogan, paling saya pilih :
“lapar.”
singkat padat ironis, perfecto! :D.
Gimana kalo nyontek lagunya Christina Aguilera:
“I’m beautiful, no matter what they say”
🙂
apa ya?
bingung jeng
mending slogannya “jangan dibuka, isinya bahaya”…
buakakakaka……
btw biz ganti theme ya sen….
bagus yang kemaren loh…
tp selara juga dink.. hehehe….
cuma karena masalah tshirt…,
sama begitu ya…,
Tanya diri sendiri sajalah.. 🙂
salam kenal…
Dulu pernah lihat-lihat di salah satu situs yang jual kaos dengan slogan yang unik,..
Dari situ ada beberapa yang nempel di kepala saya..
Misalnya:
“You are special, just like everyone else”
“Not Anti-social, just shy. You can talk to me..”