Ketika Kekuatan Adalah Kelemahan

24 Mar

Cuma 3 hari waktu yang dibutuhkannya untuk memasuki kehidupan gue dengan gampangnya. Cuma 3 hari dia bisa membuat gue menjadi adiksi padanya. CUma 3 hari membuat gue terbiasa dengan kehadirannya. Cuma 3 hari untuk semuanya tapi…

Cuma 3 hari juga dia bertahan. Cuma 3 hari juga dia memasuki kehidupan gue. Dan setelah 3 hari itu, dia pergi begitu saja… nggak ada pesan atau penjelasan

Dan hal itu bikin gue…

Bertanya-tanya tentang apa yang salah. TEntang kenapa cuma 3 hari dia bertahan. TEntang kenapa nggak pernah bisa awet dengan siapa pun. TEntang kekalahan sebelum maju. Tentang hubungan yang berhenti sebelum dimulai.

Tapi semakin gue bertanya-tanya, justru semakin gue pusing. NGgak pernah ada penjelasan tentang semuanya. NGgak pernah ada jawaban yang memuaskan. Semuanya terasa absurd.

LAlu kembali Zhe menegaskan kepada gue untuk (lagi-lagi) nggak terlalu independent.

Itu lagi!

Dari dulu gue selalu bermasalah dengan terlalu independent…

I am TOO independent!

Tapi apa salahnya menjadi independen? BUkannya menjadi independent itu bagus? BUkannya mau nggak mau setiap orang itu harus jadi orang yang independent?!

Lalu Zhe kembali berkata kalau gue ini adalah orang yang kuat. TErlalu kuat hingga akhirnya mengintimidasi mereka (baca: para pria).

Dari situ gue mengambil kesimpulan kalau justru… untuk gue – seorang yang terlalu biasa ini, kekuatan adalah kelemahan gue.

KEkuatan guelah yang bakalan membawa gue menuju keberhasilan. KEkuatan gue yang bakalan membuat gue mendapatkan sesuatu yang gue inginkan.

Tapi…

di sisi lain…

Justru kekuatan itu yang menjadi kelemahan gue. Kekuatan gue itu yang membuat gue kehilangan sesuatu yang seharusnya ada.Ā  Kekuatan gue justru membuat gue terpaksa menjadikan hubungan (dengan siapa pun dan dalam bentuk apa pun juga) menjadi prioritas akhir.

Dan kekuatan gue membuat gue terpaksa kehilangan banyak hubungan.

Ugh…, it’s hard to be me! Really!

13 Responses to “Ketika Kekuatan Adalah Kelemahan”

  1. chatoer March 26, 2008 at 4:10 pm #

    pertamax bersubsidi

    “akhirnya mengintimidasi mereka (baca: para pria).”

    buset kayak xena the warrior princess šŸ˜›

  2. bebex March 27, 2008 at 5:26 pm #

    3 itu angka yang lucu looow
    kan hari ultah akyu.. ^^ huhuhu

    btw, lagi HBL ya jeung šŸ˜€
    wkwkwkwk

  3. funkshit March 28, 2008 at 1:33 pm #

    wah.. kamu tipe wanita mengatur ya ???

  4. Donny Reza March 28, 2008 at 11:17 pm #

    hehe, kalo masih frustasi ‘ditinggalin’ orang lain…berarti kamu belum independent šŸ˜‰

    Independent kan berarti merdeka…:-)

  5. Pritha March 29, 2008 at 4:06 am #

    Say, menjadi orang yang independent memang bagus. Tapi untuk keseimbangan jiwa, khususnya dalam relationship, interdependent jauh lebih dibutuhkan.
    Mandiri tapi tetap membutuhkan keterlibatan orang lain dalam porsi yang seimbang.
    Bisa me-manage diri tapi tetap bisa me-manage hubungan dengan orang lain dengan baik.
    Oia, proyek qta…
    Hayu atuh digarap…
    Sorry ya kemaren waktu ke Bandung cuma bentar tapi banyak yang diurus, jadi ga sempet calling2 sapa2 šŸ™‚

  6. OP March 29, 2008 at 10:34 am #

    Jadi teringat 3 tahun yang lalu ada “pria” yang bilang cape gak bisa “menjajari” langkah gw hahaha, sampe2 gara2 gw rasa PD nya nguap ke scala 0 katanya. Perasaan gw juga gak jalan cepat atau lari kok hehehe.
    Ambil hikmahnya aja Jeng šŸ™‚

  7. anima March 29, 2008 at 12:49 pm #

    Ga semua cowo kaya gitu Sen. Ada juga kok yang suka sama cewe independent šŸ˜‰

    Way to go girl!

    PS. Next time aku ke Bandung deh šŸ˜€

  8. bodhi March 29, 2008 at 6:22 pm #

    kamana wae ontohod? kampus? garing sen

  9. goiq March 30, 2008 at 7:46 am #

    salam kenal juga….

  10. yorick March 30, 2008 at 11:37 am #

    emang enak ya jadi orang yang independent? apa ngga ngerasa sepi?

  11. mysterio March 30, 2008 at 1:23 pm #

    it’s kinda much better than your last account which is always loaded by love poetry…
    boleh gw link blog lu sen??

  12. leksa March 30, 2008 at 3:02 pm #

    sapa bilang masalah nya ada di Mbak? Independent? not !
    cuma situ belom ketemu saja lelaki yang dalam level lebih menguasai ke-independen-an situ saja…
    its like a “click” on puzzle..

  13. ichanx March 31, 2008 at 3:49 pm #

    lucu… orang lain disebut lemah kalo mereka gak kuat… elo malah punya kelemahan karena kuat ya? heuhuehue….

Leave a reply to ichanx Cancel reply